Selasa, 22 Januari 2013

TOKOH (ADOLF HITLER)



I.                   PENDAHULUAN
1.1 LATAR BELAKANG
Adolf Hitler adalah sosok yang sangat terkenal di dunia, gaya kepemimpinan nya yang berbeda dari pemimpin-pemimpin Negara lain, ia banyak memberikan dampak pada dunia. Adolf Hitler sangat pantas dikatakan sebagai tokoh, karena ia mampu memimpin banyak orang dengan cara nya sendiri. Banyak kelebihan dan kekurangan yang dimiliki Hitler.
1.2  TUJUAN
Tujuan dari penulisan makalah ini adalah ingein menjelaskan mengenai tokoh yang sangat terkenal di dunia yaitu Adolf Hitler. Hitler memliki banyak perbedaan dibanding tokoh lain. Selain itu, menjelaskan beberapa gaya kepemimpinan, teori kepemimpinan yang di pakai oleh Hitler.
  
II.                 PEMBAHASAN
Adolf Hitler
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi94jTQclxgSuKJNH7F81B3FytFqJCB4elFRLth-UTBP0_ZcHiPEyVKtn74JLUFtza-grCTRt9zYNMFXWo74lF-UGcYJI5PVTU0jLa9XTAs20mMS9z8F9VvCAZuSsjJO8rmgcqaGzJcL1o/s320/200px-Bundesarchiv_Bild_183-S33882%252C_Adolf_Hitler_retouched.jpg
Masa jabatan
-          2 Agustus 1934 – 30 April 1945
Pendahulu Paul von Hindenburg sebagai presiden, pengganti Karl Dönitz sebagai presiden Reichskanzler (Kanselir) Jerman
-          30 Januari 1933 – 30 April 1945
Pendahulu Kurt von Schleicher Pengganti Joseph Goebbels
Lahir 20 April 1889 Braunau am Inn, Austria-Hongaria
Meninggal 30 April 1945 (umur 56) Berlin, Jerman
Kebangsaan Jerman
Partai politik NSDAP

A.     Awal Hitler Berkuasa di Jerman

Adolf Hitler dilahirkan di Gasthof zum Pommer, sebuah penginapan di Braunau am Inn, Austria, dekat Jerman pada 20 April 1889 sebagai anak keempat dari enam bersaudara. Ayah Adolf Hitler, Alois Hitler (1837–1903), merupakan seorang pegawai kantor bea cukai. Sedangkan ibunya, Klara Pölzl (1860–1907), adalah istri ketiga Alois. Keluarga Hitler berpindah pindah dari Braunau am Inn ke Passau, Lambach, Leonding, dan Linz. Hitler kecil merupakan pelajar yang baik pada waktu bersekolah pada sekolah menengah pertama (elementary school). Namun pada kelas enam, tahun pertamanya di sekolah menengah atas (high school), ia gagal dan harus mengulang kelas. Hitler kelak menyatakan bahwa kegagalan itu disebabkan pemberontakan atas ayahnya, yang menginginkan Adolf Hitler mengikutinya berkarir sebagai pegawai bea cukai. Adolf Hitler berkeinginan menjadi seorang pelukis dibandingkan mengikuti jejak ayahnya. Setelah Alois meninggal pada 3 Januari 1903, tidak ada perkembangan berarti dalam pendidikannya di sekolah. Pada usia 16, ia keluar dari sekolah tanpa gelar apapun.

a.       Awal masa dewasa

Dari tahun 1905, Hitler menjalani kehidupan Bohemian di Wina dengan dukungan dari ibunya. Ia ditolak dua kali oleh Akademi Seni Wina (1907–1908). Pada 21 Desember 1907, ibu Hitler meninggal karena kanker payudara pada usia 47 tahun. Diperintahkan oleh pengadilan Linz, Hitler memberikan bagiannya atas pensiun ayahnya (sebagai anak yatim) kepada saudara perempuannya Paula. Ketika dia berumur 21, ia memperoleh warisan dari seorang bibinya. Hitler berjuang sebagai pelukis di Wina, menyalin gambar dari kartu pos dan menjual lukisannya pada turis. Setelah ditolak untuk kedua kalinya pada sekolah seni, Hitler kehabisan uang. Pada 1909, ia hidup di penampungan untuk tunawisma. Hitler menerima bagian terakhir dari kekayaan ayahnya pada bulan Mei 1913 dan pindah ke Munich. Kepindahan Hitler ke Munich juga membantunya menghindar dari wajib militer di Austria tetapi tentara Austria akhirnya berhasil menangkapnya. Setelah pemeriksaan fisik, Hitler dinyatakan tidak memenuhi syarat untuk menjalani wajib militer dan diizinkan kembali ke Munich. Tetapi, ketika Jerman memasuki kancah Perang Dunia I pada Agustus 1914, Hitler mengajukan petisi kepada Raja Ludwig III Bavaria untuk mengizinkannya bertugas dalam resimen Bavaria. Petisi ini dikabulkan, dan Adolf Hitler tercatat dalam ketentaraan Bavaria.

Pada Tahun 1919 HITLER bergabung dengan partai pekerja jerman, seorang Hitler menyimpan kebencian kepada kelompok Komunis dan Yahudi, dia menyadari akan bakat alamnya itu dan menyalurkan kebencian dan kemarahan atas berakhirnya perang dengan cara berpidato yang berapi- api dan membuat banyak orang semakin yakin dan simpati terhadap pidato yang disampaikan Hitler. Hitler selalu berpidato apa yang dia rasa bahwa perjanjian Versailess itu tidak adil, pada perjanjian itu jerman kehilangan banyak wilayah negara dan dipaksa membayar ganti rugi pada negara-negara pemenang. Pada Tahun 1920 inflasi merajalela tak terkendali, keuangan benar-benar hancur, mulai terjadi perdebatan tentang dibutuhkan sesorang yang kuat dan lantang. Pada Tahun 1921 Hitler menjadi pemimpin partai pekerja jerman yang kecil nama partai diubah menjadi Partai pekerja nasional sosialis jerman disingkat NAZI. Dengan cara Hitler berpidato disampaikan dengan nada tanpa kompromi bahwa Versailles adalah kejahatan dan kelompok yahudi ada dibelakangnya. Pidato tersebut menarik simpati warga Bavaria. dan masuk menjadi partai NAZI.

Hitler dan NAZI pada Tahun 1923 memanfaatkan ketidakpuasan yang disebabkaan oleh penduduk perancis Di RUHR, pasukan perancis datang untuk menerapkan pembayaran ganti rugi, meraka berhasil menekan warga jerman sehingga terjadi pelecehan, kelaparan, kemlaratan dan kemiskinan yang merata di RURH. Pada Tahun 1923 di MUNICH terjadi krisis yang disebabkan oleh penduduk RURH, Hitler dan NAZI bertindak berdiri diatas panggung BURGERBRAU KELLER. Ia menyerukan agar revolusi nasional dimulai di Bavaria dan menggulingkan pemerintah sayap kiri di BERLIN. Besoknya NAZI dan partai sayap kanan lainnya berparade di MUNICH, untuk mengumpulkan dukungan dari masyarakat dan militer. Hitler dan para pemimpin partai lainnya diadili karena NAZI tidak hanya membunuh 4 polisi tetapi juga merampok Bank. Di pengadilan Hitler menantang dan berani mengeluarkan pendapat untuk membela dirinya, dengan kejadian itu Hitler mendapat simpati dari hakim. Dan akhirnya dihukum 1 bulan penjara dan masa percobaan.

Pertengahan 1920 an ekonomi jerman pulih dengan berkurangnya inflasi hingga hanya satu digit. Pemerintahan WEIMAR menyelesaikan masalah dengan meminjam uang dari amerika.untuk membayar ganti rugi kepada perancis.dan inggris dalam kredit jangka pendek. Dan akhirnya sekelompok rakyat jerman ingin kembali ke kehidupan lama yang sederhana, dan masuk NAZI kecil. Partai NAZI mempunyai pasukaan badai berbaju cokelat. Hitler beropsesi keunggulan berpihak yang paling kuat, tetapi NAZI gagal dalam perjuangan besar, tapi hanya 4 tahun 18 bulan kemudian Hitler menjadi konselir jerman, karena NAZI didukung oleh keadaan perekonomian. Dunia dilanda krisis ekonomi dan amerika menagih piutang mereka, angka pengangguran di jerman naik hingga 5 juta, rakyat dapat makan dengan menukar kupon Ransum. Lima bank utama hancur, lebih dari 20000 perusahaan jerman gulung tikar. Dalam krisis itu suara untuk NAZI meningkat. Hitrler berkampanye dengan cara baru dan oridinal kampanye PILPRES 1932 bertema HITLER DIATAS JERMAN. Dalam suasana terpuruk Hitler terlihat seperti pembawa keselamatan. NAZI semakin naik meraih 37% suara, sekelompok pengusaha pada tanggal 13 agustus 1932 susara NAZI turun menjadi 33%, padahal sebagian besar rakyat menginginkan Hitler menjadi pemimpin. termasuk mantan direktur REICH BANK yang bernama HJALMAR SCHACHT menulis surat kepada presiden HEIDEN BURG mendesak agar Hitler diberi mandat konselir demi kebaikan jerman. Dan pada tanggal 30 Januari 1933 Presiden resmi memberi mandate konselir kepada ADOLF HITLER.
Pada perang dunia I Hitler bertugas di Perancis dan Belgia dalam Resimen Cadangan Ke-16 Bavaria, mengakhiri perang sebagai Gefreiter (setara dengan prajurit kepala dalam ketentaraan Inggris dan Amerika pada waktu itu). Ia terlibat dalam sejumlah pertempuran besar di Front Barat, termasuk Pertempuran Ypres, Pertempuran Somme dan Pertempuran Passchendaele. Pertempuran Ypres (Oktober 1914), yang dikenal di Jerman sebagai Kindermord bei Ypern (Pembantaian atas Orang Tak Bersalah), mengorbankan sekitar 40.000 orang (antara sepertiga hingga setengah) dari sembilan infantri yang ada terbunuh dalam dua puluh hari, dan kompi Hitler sendiri berkurang dari 250 menjadi 42 orang pada Desember. Hitler dua kali memperoleh bintang jasa atas keberaniannya. Ia menerima bintang jasa Iron Cross, Kelas Kedua pada 1914 dan bintang jasa Iron Cross, Kelas Pertama pada 1918, sebuah kehormatan yang jarang diterima oleh seorang Gefreiter. Namun karena staf resimen berpikir Hitler kurang memiliki kecakapan memimpin, ia tidak pernah dipromosikan menjadi Unteroffizier (setara kopral Inggris). Sejarahwan yang lain mengatakan ia tidak dipromosikan karena ia tidak berkewarganegaraan Jerman. Pada 15 Oktober 1918, Hitler dikirim ke rumah sakit lapangan, karena mengalami kebutaan sementara akibat serangan gas mustard.

B.      GAYA & TEORI KEPEMIMPINAN HITLER SELAMA BERKUASA DI JERMAN

Kepemimpinan adalah kemampuan untuk mempengaruhi sebuah kelompok untuk mencapai suatu visi atau serangkaian tujuan tertentu.

Beberapa pendekatan Teori Kepemimpinan:

Teori sifat kepemimpinan: Teori-teori yang mempertimbangkan berbagai sifat dan karakteristik pribadi yang membedakan para pemimpin dari mereka yang bukan pemimpin.

Teori perilaku kepemimpinan: Teori-teori yang mengemukakan bahwa beberapa perilaku tertentu membedakan pemimpin dari mereka yang bukan pemimpin.

Dua dimensi teori kepemimpinan:

Struktur awal : Merujuk pada tingkat sampai mana seorang pemimpin akan menetapkan dan menyusun perannya dan peran pada bawahannya dalam usaha mencapai tujuan.
Tenggang rasa: Tingkat sampai mana seorang pemimpin akan memiliki hubungan professional yang ditandai oleh saling kepercayaan , rasa hormat terhadap ide-ide anak buah, dan rasa hormat terhadap perasaan-perasaan mereka.

Teori Situasional Kontingensi: Teori ini mencoba mengembangkan kepemimpinan sesuai dengan situasi dan kebutuhan.

Kepemimpinan kharismatik: Para pengikut memandang sebagai sikap heroic atau kepemimpinan yang luar biasa saat mengatahui perilaku tertentu.
Karakteristi-karakteristik pemimpin yang kharismatik:

Visi dan artikulasi : Memiliki visi yang dinyatakan dalam tujuan sebagaiu tujuan ideal, yang menganggap bahwa masa depan lebih baik dari masa sekarang, dan mampu mengklarifikasi pentingnya visi yang bisa dipahami orang lain.

Resiko pribadi : Bersedia mengambil resiko pribadi yang tinggi, mengeluarkan biaya besar, dan berkorban untuk mencapai visi tersebut.

Sensitif dengan kebutuhan bawahan: Menerima kemampuan orang lain dan bertanggungjawab atas kebutuhan dan perasaan mereka.

Perilaku yang tidak konvensional: Memiliki perilaku yang dianggap baru dan berlawanan dengan kebiasaan.

Kepemimpinan Autentik: Pemimpin yang mengenal betul diri mereka, sangat memahami keyakinan dan nilai-nilai yang dianutnya, serta bertindak berdasarkan nilai dan keyakinan tersebut secara terbuka dan jujur. Para pengikutnya akan memandang mereka sebagai orang yang etis.

Peran kepemimpinan kontemporer:

Menyediakan kepemimpinan tim Mentoring: Seorang karyawan senior yang membantu dan mendukung karyawan tang belum berpengalaman.

Kepemimpinan mandiri: Seperangkat proses yang digunakan individu untuk mengendalikan perilaku mereka sendiri

Kepemimpinan online: Kepemimpinan meliputi proses mempengaruhi dalam menentukan tujuan organisasi, memotivasi perilaku pengikut untuk mencapai tujuan, mempengaruhi untuk memperbaiki kelompok dan budayanya. Kepemimpinan mempunyai kaitan yang erat dengan motivasi. Hal tersebut dapat dilihat dari keberhasilan seorang pemimpin dalam menggerakkan orang lain dalam mencapai tujuan yang telah ditetapkan sangat tergantung kepada kewibawaan, dan juga pimpinan itu dalam menciptakan motivasi dalam diri setiap orang bawahan, kolega, maupun atasan pimpinan itu sendiri.

a.       GAYA KEPEMIMPINAN

Otokratis. Kepemimpinan seperti ini menggunakan metode pendekatan kekuasaan dalam mencapai keputusan dan pengembangan strukturnya. Jadi kekuasaanlah yang sangat dominan diterapkan.

Demokrasi. Gaya ini ditandai adanya suatu struktur yang pengembangannya menggunakan pendekatan pengambilan keputusan yang kooperatif. Di bawah kepemimpinan demokratis cenderung bermoral tinggi dapat bekerjasama, mengutamakan mutu kerja dan dapat mengarahkan diri sendiri.

Simbolik. Gaya kepemimpinan simbolik biasanya mempunyai ciri bawahan mempunyai kebebasan untuk mengambil keputusan, pemimpin hanya memberi pendapat kalau diminta dan tidak ada usaha untuk memuji atau mengkritik bawahan.

Kharismatis. Gaya kepemimpinan kharismatis mempunyai ciri seorang pemimpin mempunyai visi yang kuat, bertanggung jawab secara pribadi atas tindakannya serta mempunyai arah, sasaran, keuletan dan kepercayaann kepada bawahannya.
Gaya kepemimpinan kendali bebas. Pemimpin memberikan kekuasan penuh terhadap bawahan, struktur organisasi bersifat longgar dan pemimpin bersifat pasif.

Gaya kepemimpinan dari seorang pemimpin, pada dasarnya dapat diterangkan melalui tiga aliran teori berikut ini.

Teori Genetis (Keturunan). Inti dari teori menyatakan bahwa “Leader are born and nor made” (pemimpin itu dilahirkan (bakat) bukannya dibuat). Para penganut aliran teori ini mengetengahkan pendapatnya bahwa seorang pemimpin akan menjadi pemimpin karena ia telah dilahirkan dengan bakat kepemimpinan. Dalam keadaan yang bagaimanapun seseorang ditempatkan karena ia telah ditakdirkan menjadi pemimpin, sesekali kelak ia akan timbul sebagai pemimpin. Berbicara mengenai takdir, secara filosofis pandangan ini tergolong pada pandangan fasilitas atau determinitis.

Teori Sosial. Jika teori pertama di atas adalah teori yang ekstrim pada satu sisi, maka teori inipun merupakan ekstrim pada sisi lainnya. Inti aliran teori sosial ini ialah bahwa “Leader are made and not born” (pemimpin itu dibuat atau dididik bukannya kodrati). Jadi teori ini merupakan kebalikan inti teori genetika. Para penganut teori ini mengetengahkan pendapat yang mengatakan bahwa setiap orang bisa menjadi pemimpin apabila diberikan pendidikan dan pengalaman yang cukup.

Teori Ekologis. Kedua teori yang ekstrim di atas tidak seluruhnya mengandung kebenaran, maka sebagai reaksi terhadap kedua teori tersebut timbullah aliran teori ketiga. Teori yang disebut teori ekologis ini pada intinya berarti bahwa seseorang hanya akan berhasil menjadi pemimpin yang baik apabila ia telah memiliki bakat kepemimpinan. Bakat tersebut kemudian dikembangkan melalui pendidikan yang teratur dan pengalaman yang memungkinkan untuk dikembangkan lebih lanjut. Teori ini menggabungkan segi-segi positif dari kedua teori terdahulu sehingga dapat dikatakan merupakan teori yang paling mendekati kebenaran. Namun demikian, penelitian yang jauh lebih mendalam masih diperlukan untuk dapat mengatakan secara pasti apa saja faktor yang menyebabkan timbulnya sosok pemimpin yang baik.

Sebagai pemimpin masa kini dan masa yang akan datang seorang pemimpin agar mencamkan beberapa hal dibawah ini :

Kenali bahwa apa yang anda lakukan mungkin akan lebih penting artinya daripada apa yang anda katakan dalam peran pemimpin tersebut. Lakukanlah usah-usaha secara sadar untuk menggunakan sikap perilaku kepemimpinan yang efekif setiap saat.
Tekankan usaha-usaha persuasif dan pemberian saran-saran sebanyak mungkin. Gunakanlah cara paksaan (misalnya dengan ancaman ataupun pemberian sanksi) hanya apabila diperlukan saja untuk memastikan diperolehnya kerja saja dan dukungan yang amat penting untuk kemajuan kelompok.

Kembangkanlah keterampilan komunikasi anda itu melalui pelajaran dan praktek. Orang-orang kompeten yang pendiam kemungkinan juga tidak akan dikenali. Oleh karena itu, cobalah agar kita peka terhadap peluang untuk mendemonstrasikan kemampuan-kemampuan persuasif anda tersebut.

Kenali kenyataan adanya konflik kepentingan tersebut sebagai sesuatu yang normal untuk para anak buah anda. Nyatakanlah pemahaman anda tersebut dengan cara mendiskusikan dilema potensial itu secara terbuka. Kembangkan suatu pengharapan yang jelas yang dapat membantu meminimalisir perilaku yang berpengaruh kurang baik bagi terciptanya hubungan timbal balik yang saling menguntungkan.

Dapatkanlah penghormatan dari bawahan anda dan ciptakanlah serta pertahankan kepercayaan terhadap diri anda itu dengan cara menyediakan sumber daya sumber daya yang diperlukan dan memuatkan usaha-usaha kita dalam pencapaian sasaran kelompok. Tonjolkanlah prestasi prestasi pencapaian individual maupun kelompok.
Usahakanlah agar anda dapat berlaku seluwes mungkin. Sesuaikanlah pola sikap perilaku anda agar dapat sesuai dengan situasi termasuk dengan para pengikut anda. Namun demikian juga usahakanlah untuk tetap pada kerangka pola sikap perilaku yang menyenangkan baik diri anda sendiri. Terlampau berusaha untuk menyesuaikan diri dengan dasar-dasar yang sesungguhnya tidak selaras dengan dasar pola sikap tingkah laku anda akan dapat megakibatkan suatu konsekuensi yang negatif.

Bagaimana strategi kepemimpinan yang efektif untuk masa kini dan masa yang akan datang. Kita belajar dari kepemimpinan masa lampau dimana keefektifan kepemimpinan seseorang tergantung dari antara lain:

Mau belajar dari kondisi lapangan karena setiap tempat mempunyai karakter
yang berbeda atau perilaku manusianya.

Mempunyai modal ilmu yang lebih tinggi dari lingkungan perihal pengalaman
bisa belajar dari orang-orang sekitar, Learning by doing and teaching by example.

Mempunyai ketegasan dalam bertindak untuk kelancaran goals yang akan dicapai. Kalau ada kesalahan pelaksanaan bisa diperbaiki sesuai dengan tujuan.
Bijak dalam bertindak terhadap semua komponen yang ada jangan peraturan atau kesepakatan hanya berlaku bagi orang-orang tertentu dan bagi yang lainnya bisa diatur sesuai selera dan ingat bahwa keputusan diambil, oleh orang yang hadir bukan oleh orang yang tidak hadir.

b.      Sosok kepemimpinan Hitler dimata rakyat Jerman dan Dunia Internasional

Pada tahun 1919 ADOLF HITLER bergabung dengan partai pekerja jerman, pada akhir perang dunia pertama ditandatangani perjanjian VERSAILLES itu yang mengakibatkan jerman kehilangan banyak wilayah negara dan dipaksa membayar ganti rugi pada negara-negara pemenang. Pada tahun 1920 inflasi merajalela tak terkendali (ada orang membeli sosis dan roti sempai mengeluarkan biaya 4 juta reichs), keuangn benar-benar hancur dan mulai terjadi perdebatan dibutuhkan orang-orang yang kuat. Asumsi, dengan adanya orang kuat itu Makin Lentang karena demokrasi tidak menghasilkan apa-apa.

Pada tahun 1921 Hitler menjadi pemimpin partai pekerja jerman yang kecil di Bavaria, nama partai tersebut diubah menjadi partai pekerja nasional sosialisjerman atau NAZI. Nazi adalah salah satu partai sayap kanan dari MUNICH yang beranggapan bahwa Versilles adalah kejahatan dan kelompok yahudi ada di belakangnya. Seorang Hitler disini memiliki tipe kepemimpinan yang kharismatik ditunjukkan dengan cara berpidato yang berkobar- kobar semangatnya dan tidak mengenal kompromi. Misal ada rakyat yang melakukan kesalahan baik, itu kesalahan besar maupun kecil, maka rakyat tersebut tetap memperoleh hukuman yang telah dijatuhkan. Dengan cara itu Hitler mendapat kesan simpatik dari warga Bavaria. Pada waktu pemerintahan jerman itu hancur, maka tiba-tiba seorang Hitler muncul. Dan pada saat itu rakyat jerman melihat dan menganggap bahwa Hitler seperti pembawa keselamatan bagi rakyat jerman. Hitler berkata “AKU AKAN MEMBEBASKAN KALIAN DARI PENDERITAAN INI JIKA KALIN MAU BERGABUNG “.

Gaya Kepemimpinan Otokratis: Hitler ini menggunakan sutu pendekatan dengan cara memanfaatkan keadaan ekonomi yang buruk (Karena inflasi yang besar-besaran sehingga mengakibatkan adanya hutang terhadap Amerika, dalam kredit jangka pendek) yang membuat kebijakan adanya kredit jangka pendek amerika adalah PEMERINTAHAN WEIMAR, yang disebut sebagai kemrosotan WEIMAR. Dengan adanya hutang tersebut sudah dibayar lunas, maka masyarakat kembali hidup mewah, tetapi disisi lain banyak warga yang merasakan kesengsaraan. Dengan adanya kejadian ini maka banyak rakyat yang tidak setuju dengan kemrosotan Weimar ini, dan ingin kembali kecara hidup lama yang sederhana, (Bergabung dengan masuk Ke NAZI kecil), ini terjadi pada tahun 1920 an.

c.       Telaah Kepemimpinan

Kepemimpinan Diktator: Hittlaer meyakini adanya hukum seleksi alam atau hukum rimba, yang kuat memaksakan kehendaknya itu adalah hukum alam. Obsesi Hitler adalah keunggulan pihak yang paling kuat. Hitler mengatakan bahwa DIA SEORANG YANG KUAT, dia dapat menyelesaikan krisis ekonomi di puncak sebuah partai dinamis yang berjanji menghancurkan musuh dalam negeri jerman dan membangun kembali negara jerman dalam persatuan nasional. Perjalanan Hitler sudah mengalami jatuh bangun berkali-kali tetapi dia masih tetap bertahan dengan cara berkampanye baru dan orisinil, (Dia menggunakan tema dalam kampanye PILPRES pada tahun 1932 dengan Semboyan “HITLER DIATAS JERMAN”, dia berkeliling dengan pesawat ke 20 kota dalam waktu 7 hari.). Meskipun seorang Hitter kalah, tetapi Hitler tetap menganggap dirinya adalah seorang pemimpin alternative jerman.

Peran kepemimpinan kontemporer:

Menyediakan kepemimpinan tim: Partai ini memiliki nama PASUKAN BADAI BERBAJU COKELAT, yang tugasnya menjaga pertemuan-pertemuan NAZI mengancam pengikut partai lain dan menggalang dukungan.

Mentoring: Seorang karyawan senior yang membantu dan mendukung karyawan yang belum berpengalaman: Salah satu contoh dari mentoring pada pemerintahan ADOLF HITLER Dalam partai NAZI, seorang Hitler mendapat dukungan dari sekelompok pengusaha termasuk mantan direktur REICH BANK atas nama HJALMAR SCHACHT, menulis surat kepada presiden HIDENBURG mendesak agar Hitler diberi mandat konselir demi kebaikan jerman. Hasil dari tersebut bahwa pada tanggal 30 januari 1933 Presiden resmi memberikan jabatan KONSELIR kepada ADOLF HITLER. Jadi Hitler ini menang karena kondisi ekonomi.

kepemimpinan mandiri: Seperangkat proses yang digunakan individu untuk mengendalikan perilaku mereka sendiri.

Pada januari 1923 Hitler dan partai NAZI memanfaatkan ketidakpuasan yang disebabkan oleh penduduk prancis di RUHR, Pasukan perancis datang untuk menerapkan pembayaran ganti rugi, mereka berhasil mengasingkan warga jerman. Saat itu banyak sekali pelecehan dari pejabat, kelaparan, kemlaratan dan kemiskinan yang merata dan yang sangat berpengaruh adalah adanya penghinaan.

Karakteristi-karakteristik pemimpin yang kharismatik:

Visi dan artikulasi :.Bahwa seorang Hitler mempunyai misi: Ingin membangun negeri Jerman di bawah kepemimpinan Hitler dalam persatuan nasional, dan mempunyai misi bahwa wilayah jerman kembali utuh dan tidak bercerai berai.
Resiko pribadi: Bersedia mengambil resiko pribadi yang tinggi, mengeluarka biaya besar, dan berkorban untuk mencapai visi tersebut. Karena ulah sikap percobaan revolusi, maka Hitler mendapat resiko pribadi yaitu dengan ancaman hukuman satu bulan penjara di LANDSBERG.
Perilaku yang tidak konvensional: Dari sini seorang Hitler mempunyai sifat buruk seperti, Hitler melakukan percobaan revolusi mendorong terjadinya pembunuhan, dan pengikutnya merampok Bank.

Dimata Internasional Kekuasaan Hitler diraih bukan melalui kemenangan besar dalam pemilihan umum. Namun ia takkan menjadi Kanselir Reich seandainya pada bulan Januari 1933 ia tidak memimpin partai terkuat. Pada pemilihan umum untuk Reichstag yang terakhir di era Republik Weimar pada tanggal 6 November 1932, partai Nazi kehilangan dua juta suara dibandingkan dengan hasil pemilu pada tanggal 31 Juli 1932. Sebaliknya partai komunis berhasil mendapat tambahan 600.000 suara, sehingga mencapai angka magis 100 kursi Reichstag. Sukses Partai Komunis Jerman (KPD) itu memperbesar kekhawatiran akan perang saudara. Rasa takut itulah sekutu terkuat Hitler, terutama di kalangan elite kekuasaan yang konservatif. Berkat rekomendasi kalangan tersebut kepada Hindenburg, pada tanggal 30 Januari 1930 Hitler diangkat oleh Presiden Reich itu sebagai kanselir yang memimpin kabinet yang mayoritas anggotanya berhaluan konservatif.

Untuk tetap mempertahankan kekuasaan selama dua belas tahun pemerintahan Reich Ketiga, tidak cukup menjalankan teror terhadap semua pihak yang berbeda pendapat. Hitler memperoleh dukungan dari sebagian besar kaum buruh, sebab ia berhasil menghapus pengangguran masal dalam waktu beberapa tahun saja. Sukses itu terutama didasarkan atas konyungtur industri persenjataan. Dukungan pekerja dapat dipertahankan oleh Hitler selama Perang Dunia II. Caranya dengan memeras tenaga kerja dan sumber daya di daerah-daerah pendudukan secara kejam, sehingga massa rakyat Jerman tidak mengalami kekurangan yang parah seperti pada Perang Dunia I. Sukses besar di bidang politik luar negeri dalam tahun-tahun menjelang perang, terutama pendudukan daerah Rheinland yang semula zone bebas militer serta “aneksasi” Austria pada bulan Maret 1938, membuat kepopuleran Hitler meroket di segala lapisan masyarakat. Mitos mengenai Reich dan misi historisnya, yang diperalat dengan cekatan oleh Hitler, terutama mempengaruhi orang Jerman yang terpelajar. Dukungan mereka dibutuhkan oleh pemimpin atau Führer yang karismatik itu, kalau ia ingin membuat Jerman menjadi kekuatan penata di Eropa secara lestari. Sebaliknya kalangan terpelajar itu memerlukan Hitler, karena di mata mereka tidak ada tokoh lain yang mampu mewujudkan impian mengenai negara yang besar orang Jerman.

Dalam berbagai kampanye pemilu pada awal tahun 1930-an, Hitler tidak menutupi sikapnya yang memusuhi orang Yahudi, tetapi juga tidak menonjolkannya. Di kalangan buruh, yang hendak dirangkul oleh semua pihak, sikap itu memang takkan disambut. Di kalangan warga terpelajar dan berada, begitu juga di antara tukang, pengusaha kecil dan petani, prasangka anti-Yahudi tersebar luas, tetapi mereka tidak menyukai “antisemitisme yang ribut”. Peristiwa pencabutan hak orang Yahudi di Jerman melalui Undang-Undang Ras yang disahkan di Nürnberg pada bulan September 1935 tidak menimbulkan protes, karena tidak melanggar formalitas hukum. Kekerasan dan kerusuhan pada malam 9 November 1938 (Reichskristallnacht) tidaklah populer, berbeda dengan “peng-arya-an” harta benda Yahudi, suatu aksi pengalihan harta secara besar-besaran yang dampaknya terasa hingga kini. Kabar mengenai holocaust, pemusnahan sistematis kaum Yahudi di Eropa pada masa Perang Dunia II, tersebar lebih luas daripada yang diinginkan oleh rezim Nazi. Namun agar sesuatu dapat diketahui perlu ada rasa ingin tahu, dan menyangkut nasib warga Yahudi, hal terakhir ini kurang di Jerman pada saat “Reich Ketiga”.

Dalam sejarah Jerman, jatuhnya Reich “Jerman yang besar” pimpinan Hitler pada bulan Mei 1945 berarti titik balik yang jauh lebih besar dampaknya daripada runtuhnya kekaisaran pada bulan November 1918. Keutuhan Reich itu sendiri tidak tersentuh seusai Perang Dunia I. Setelah kapitulasi tanpa syarat pada akhir Perang Dunia Kedua, selain kekuasaan pemerintah, wewenang menentukan masa depan Jerman juga berpindah ke tangan keempat negara pendudukan, yaitu Amerika Serikat, Uni Sovyet, Inggris dan Perancis. Berbeda dengan tahun 1918, pada tahun 1945 kuasa pimpinan politik dan militer Jerman dicabut. Para pejabat yang masih hidup diadili oleh Mahkamah Militer Internasional di Nürnberg (Perkara-Perkara Nürnberg). Para bangsawan pemilik latifundium di sebelah timur Sungai Elbe, yaitu kelompok yang lebih banyak berperan dalam proses penghancuran Republik Weimar dan pengalihan kekuasaan kepada Hitler daripada kelompok elite kekuasaan lainnya, kehilangan tanah dan harta. Ada yang harus meninggalkan daerah asalnya akibat dipisahkannya kawasan di sebelah timur Sungai Oder dan Sungai Neiße dekat Görlitz dari wilayah Jerman, kemudian ditempatkan di bawah administrasi Polandia atau, dalam hal Ostpreußen bagian utara, di bawah administrasi Uni Sovyet. Tanah milik sebagian lain dari kelompok tuan tanah tersebut disita dalam rangka land reform di zone pendudukan Uni Sovyet.

d.      Kebijakan Diskriminatif Dalam Era Hitler

Teori Darwin telah memasuki benak Hitler, bahkan meresap sampai ke tulang sumsum. Hal ini amat terasa dalam bukunya Mein Kampf (Perjuanganku). Ia menyamakan ras non-Eropa sebagai kera.

Dari dalam dirinya tumbuh ‘kekuatan’ yang mendapat inspirasi dari teori Darwin bahwa untuk mempertahankan hidup manusia harus bertarung. Ia menerjemahkan impiannya dengan menyerang Austria, Cekoslowakia, Perancis, Rusia, dll. Malah terbersit nafsu menguasai seluruh dunia. Ia mengadopsi konsep egenika yang menjadi dasar pijakan pandangan evolusionis Nazi. Egenika berarti ‘perbaikan’ ras manusia dengan membuang orang-orang berpenyakit dan cacat serta memperbanyak individu sehat. Sehingga menurut teori itu, ras manusia bisa diperbaiki dengan meniru cara bagaimana hewan berkualitas baik dihasilkan melalui perkawinan hewan yang sehat. Sedangkan hewan cacat dan berpenyakit dimusnahkan.

Tak lama setelah berkuasa, Hitler menerapkan teori itu dengan tangan besi. Orang-orang lemah mental, cacat, dan berpenyakit keturunan dikumpulkan dalam ‘pusat sterilisasi’ khusus. Karena dianggap parasit yang mengancam kemurnian rakyat Jerman dan menghambat kemajuan evolusi, maka atas perintah rahasianya, dalam waktu singkat mereka semua dibabat habis.

Masih dalam eforia teori evolusi dan egenika, Nazi menghimbau muda-mudi berambut pirang bermata biru yang diyakini mewakili ras murni Jerman supaya berhubungan seks tanpa harus menikah. Pada 1935, Hitler memerintahkan didirikannya ladang-ladang khusus reproduksi manusia. Di dalamnya tinggal para wanita muda yang memiliki ras Arya. Para perwira SS (Schutzstaffel) sering mampir ke sana buat mesum dengan dalih egenika. Para bayi yang lahir kemudian disiapkan menjadi prajurit masa depan ‘Imperium Jerman’.

Menurut Charles Darwin, karena ukuran tengkorak manusia membesar saat menaiki tangga evolusi, maka di seluruh Jerman dilakukan pengukuran buat membuktikan tengkorak bangsa Jerman lebih besar dari ras lain. Mereka yang tak sebesar ukuran resmi, begitupun yang gigi, mata, dan rambut di luar kriteria evolusionis langsung dihabisi dan mayatnya dibuang ke sungai rheine atau dikubur secara masal dengan mayat lainnya.

e.        Kebijakan Hitler dalam Mengelola Bawahanya

Hitler mengangkat Jerman dari kegagalan ekonomi. Pertumbuhan industri Jerman sangat cepat dan memangkas jumlah pengangguran secara signifikan. Pekerjaan sipil seperti pembangunan transportasi dan infrastruktur , puluhan bendungan , industri otomotif Volkswagen untuk menyediakan kendaraan murah bagi rakyat Jerman. Menurunnya angka pengangguran ini menjadi wajar , karena disaat bersamaan Hitler juga melakukan pembangunan militer besar-besaran dan merobek Perjanjian Versailles yang mengebiri militer Jerman.

Secara keseluruhan Hitler berhasil mengangkat kepercayaan diri bangsa Jerman yang terpuruk karena kalah Perang Dunia I. Oleh karena itu , rakyat Jerman masih mendukung Hitler , walau Hitler mulai melakukan praktek kekerasan terhadap lawan politiknya dan juga permulaan didirikannya kamp konsentrasi.

Hitler menawarkan sebuah jam tangan emas bagi para bawahannya yang bisa menghentikan kebiasaan merokok mereka. Ketika Hitler bunuh diri, sebagian besar perwira militer di bunkernya langsung menyalakan rokok dan menghisap rokok untuk meredakan ketegangan karena saat itu Berlin sudah dikepung tentara merah Sovyet.

Walaupun orang menganggapnya Diktator yg bisa berbuat apa saja, tetapi Hitler hanya memiliki uang sejumlah 180,000 Reichmark saja di dalam tabungannya. Itu semua didapatkannya dari penjualan buku dan gajinya sebagai Reichchancelor selama 12 thn. Dia tidak pernah mengambil sepeser pun uang negara dan menkontribusikan apapun yang dia punya unutk 3rd Reichnya

Sebenarnya pengelolaan hitler sangat baik dalam memegang tampu kekuasaan jerman dengan bukti ia mampu mengentaskan jerman dari kebobrokan, dalam hal ini tidak akan terjadi jika ia salah memilih bawahannya dan ia selalu menjaga hubungan terhadap anak buahnya dengan baik, ada sebuah contoh hitler pernah berkunjung ke rumah jendral bawahanya hanya untuk menonton video koleksinya. Dampak dari hubungan antara hitler dengan bawahannya tersebut membuat ia semakin kharismatik dan loyalitas bawahan terhadap fuhrernya semakin tinggi, dapat dilihat dari saat akhir kehancuran je4rman saat hitler melakukan bunuh diri di tempat persembunyianya dan berita itu tersebar hingga pasukanya mengetahuinya banyak yang ikut melakukan bunuh diri dan saat itu banyak terjadi bunuh diri missal.dalam segi ekonomi yang membuat negaranya hancur adalah sifat megalomania yang ingin menguasai seluruh daratan eropa karena perlawanan dari Negara Negara yang melawannya.andai sifat itu tidak ada mungkin jerman yang dulu hingga kini bias menjadi Negara super power dengan kekuatan ekonomi dan militernya.

C.      Kelebihan dan Kelemahan Adolf Hitler
a.       Hitler percaya Tuhan, bahkan keyakinannya akan Tuhan disebutnya gamblang dalam bukunya “Mein Kampf”. Namun sayang sekali bukan ketuhanan yang menjadi sisi baik Hitler. Jelas sekali orang yang punya dendam kesukuan (baca: rasist), ketuhanannya patut dipertanyakan.
b.      Terbaik dari Hitler justru karena ketidak-baikannya. Dari ketidak-baikannya itu orang memperoleh pelajaran efek domino. Cermin efek domino itu memberi pelajaran bagi umat manusia tentang betapa bahaya-nya “prasangka SARA” yang tadinya dimulai dari seseorang. Lalu seseorang itu menjadi pemimpin. Lalu pemimpin itu menularkan penyakit prasangka SARA itu ke kelompoknya. Dan akhirnya meng-infeksi seluruh bangsa. Efek domino dahsyat yang menghasilkan pemusnahan manusia secara massal.
Karena itu prasangka SARA yang terjadi di masyarakat, yang dimulai dari hal yang kecil dan remeh, sebetulnya tidaklah se-remeh yang terlihat. Apalagi jika dibiarkan berlarut-larut hingga mengakar.
Orang heran ketika mengetahui tokoh pemimpin yang menyebut dirinya teladan, banyak bicara tentang nabi, cinta kasih dan kebaikan, dengan enteng melecehkan dan menyerang suku tertentu di media publik. Entah mungkin karena dendam pada seseorang, lalu karena orangnya tidak bisa diserang, maka yang diserang adalah sukunya.
Itu masih ditambah pula dengan menghasut. Etnis A lebih baik dari etnis B. Bisa ditebak bagaimana kualitas dan kredibilitas seorang pemimpin seperti itu.
Pelaku penista suku, ras, agama, jika dilakukan oleh orang yang tidak berpendidikan, masih bisa dipahami
c.       Hitler menuangkan idenya dalam bukunya “Mein Kampf”. Dalam bukunya itu terlihat jelas Hitler juga mengenal konsep Ketuhanan. Dikatakannya, doktrin agama bagi pemimpin politik adalah hal yang tidak bisa diganggu-gugat. Tapi Hitler menafsirkan paham ketuhanan menurut kepentingannya sendiri. Dia lalu membaptis dirinya mejadi juru selamat yang dikirim Tuhan untuk memurnikan ras Jerman, dengan cara membasmi etnis Yahudi (plus etnis lain, juga orang cacat). Buku karya Hitler, ideologi yang membunuh jutaan orang. Juga berisi tentang kepercayaannya pada Tuhan.
Sikap demikian tak ada bedanya dengan tokoh yang fasih menyiarkan kebaikan agama, tapi disatu sisi juga tak bisa melepaskan kebenciannya terhadap seseorang yang merembet ke suku tertentu. Akibatnya terjadi distorsi. Kebenciannya itu menjadi begitu obsesif, hingga sikapnya malah bertentangan dengan kebaikan yang tiap hari diteriakkannya. Di satu sisi menyiarkan kebaikan, tapi di sisi lain menyiarkan hasutan SARA.
Maka timbullah yang dinamakan hipokritas. Dengan khidmat diucapkannya, “Marilah kita membawa orang yang dibenci dalam kasih dan doa setiap hari”. Namun di sisi lain ada doa yang tak terucap, “Toehan kaboel-kan pinta-koe soepaja orang terkoetoek itoe menerima balasan tjotjok dan setjoekoepnja!”. (ejaan kuno disesuaikan dengan gaya antik si pendoa).
d.      Jika sebelumnya sang 'Fuhrer' disebut kurang fasih dalam menulis huruf Jerman setelah sebuah kartu pos yang ditulis olehnya ditemukan, kini Hitler diklaim mengalami kecanduan kokain serta masalah dalam kehidupan seksualnya. Fakta tersebut didapatkan dari salah satu dokumen catatan medis yang berhasil diselamatkan. Menurut kabar yang dilansir oleh harian Mirror, Senin (07/05/2012), dokter menulis bahwa Hitler sering menggunakan kokain untuk mengobati penyakit sinus dan tenggorokannya. Saking seringnya menggunakan obat tersebut, ia diklaim menjadi sangat kecanduan.

Tidak hanya itu, dalam catatan medis lainnya, Hitler juga disebut sering memakai suntikan obat kuat yang diambil dari kandungan testikel banteng untuk membantu meningkatkan libido dan menaikkan gairah seksualnya.
Dokumen tersebut merupakan beberapa dari kumpulan 28 dokumen mengenai catatan medis Hitler yang dijual dalam sebuah balai lelang di Connecticut, Amerika Serikat. Diharapkan dokumen tersebut bisa terjual dengan harga mencapai 1.250 poundsterling atau sekitar Rp 18 juta.

Sebelumnya, sebuah kartu pos yang ditulis oleh Hitler sebelum menjadi pemimpin Nazi. Dalam surat itu, Hitler yang saat itu masih berusia 27 tahun mengirim surat kepada Karl Lanzhammer, menyatakan keinginannya untuk segera kembali ke medan peperangan. Namun rupanya, Hitler salah saat menuliskan kata 'Sofort', yang berarti secepatnya dalam bahasa Jerman, dengan menggunakan dua huruf 'F'.
  
III. DAFTAR PUSTAKA

Tidak ada komentar:

Posting Komentar