Kamis, 07 November 2013

TOPIK, TEMA DAN JUDUL


PENGERTIAN TOPIK

Topik (bahasa Yunani:topoi) adalah inti utama dari seluruh isi tulisan yang hendak disampaikan atau lebih dikenal dengan topik pembicaraan. Topik adalah hal yang pertama kali ditentukan ketika penulis akan membuat tulisan. Topik yang masih awal tersebut, selanjutnya dikembangkan dengan membuat cakupan yang lebih sempit atau lebih luas. Terdapat beberapa kriteria untuk sebuah topik yang dikatakan baik, diantaranya adalah topik tersebut harus mencakup keseluruhan isi tulisan, yakni mampu menjawab pertanyaan akan masalah apa yang hendak ditulis. Ciri utama dari topik adalah cakupannya atas suatu permasalahan masih bersifat umum dan belum diuraikan secara lebih mendetail.
Topik biasa terdiri dari satu satu dua kata yang singkat, dan memiliki persamaan serta perbedaan dengan tema karangan. Persamaannya adalah baik topik maupun tema keduanya samasama dapat dijadikan sebagai judul karangan. Sedangkan, perbedaannya ialah topik masih mengandung hal yang umum,sementara tema akan lebih spesifik dan lebih terarah dalam membahas suatu permasalahan. 

CIRI - CIRI TOPIK

Ciri - ciri utama topik ialah permasalahannya yang bersifat umum dan belum terurai.
Ciri - ciri topik yang baik adalah :
a. Penulis menguasainya dengan baik dan mengetahui prinsip-prinsip ilmiahnya.
b. Menarik untuk ditulis dan dibaca.
c. Jangan terlalu baru, teknis, dan kontroversial.
d. Bermanfaat.
e. Jangan terlalu luas.
f. Topik yang dipilih harus berada disekitar kita.
g. Memiliki ruang lingkup yang sempit dan terbatas.
h. Memiliki data dan fakta yang obyektif.
i. Memiliki sumber acuan atau referensi.

SUMBER-SUMBER TOPIK 

a.Sumber pengalaman yaitu apa-apa yang pernah dialami seseorang
b.Sumber pengamatan
c.Sumber imajinasi
d.Sumber pendapat atau hasil penalaran.

CARA MEMBATASI TOPIK

Cara membatasi sebuah topik dapat dilakukan dengan mempergunakan cara sebagai berikut:
1.   Tetapkanlah topik yang akan digarap dalam kedudukan sentral.
2.   Mengajukan pertanyaan, apakah topik yang berada dalam kedudukan sentral itu masih dapat dirinci lebih lanjut? Bila dapat, tempatkanlah rincian itu sekitar lingkaran topik pertama tadi.
3.   Tetapkanlah dari rincian tadi mana yang akan dipilih.
4.   Mengajukan pertanyaan apakah sektor tadi masih dapat dirinci lebih lanjut atau tidak.

PEMBATASAN TOPIK

1.  Menurut tempat
Contoh, Indonesia lebih khusus daripada dunia, pulau jawa lebih khusus daripada tanah air Indonesia, dan sebagainya.
2. Menurut waktu/ periode zaman
Contoh, “Perkembangan Islam” bisa dibatasi “ Perkembangan Islam di Masa Nabi Muhammad SAW”
3. Menurut Hubungan Kausal
Contoh, “Perkembangan Islam” dapat dikhususkan pembahasannya menjadi “Sebabnya Islam Tersiar”
4. Menurut pembagian bidang kehidupan manusia (politik, sosial, ekonomi, agama, kebudayaan, ilmu pengetahuan, kesenian)
Contoh, Topi “ Pembangunan di Indonesia” dapat dibatasi menjadi “ Pembangunan Politik Masa Orde Baru”
5. Menurut aspek umum-khusus
Contoh, Topik “ Pengaruh Kebijaksanaan 15 November 1978 Terhadap Masyarakat” dapat dikhususkan menjadi “ Pengaruh Kebijaksanaan 1978 Terhadap Usaha Kerajinan Rotan di Amuntai”
6. Menurut objek material dan objek formal
Objek material ialah bahan yang dibicarakan, sebagai objek formal ialah dari sudut mana bahan itu ditinjau.
Contoh: “Perkembangan Pers di Indonesia di Tinjau dari Segi Kebebasannya. Perkembangan Pers di Indonesia sebagai objek material, dan di Tinjau dari Segi Kebebasannya adalah objek material.

PENGERTIAN TEMA

Tema berasal dari bahasa Yunani “thithenai”, yang artinya sesuatu yang telah diuraikan atau sesuatu yang telah ditempatkan. Tema merupakan persoalan utama yang diungkapkan oleh seorang pengarang dalam sebuah karya sastra, seperti cerpen, novel, ataupun suatu karya tulis lain. Tema juga dapat dikatakan sebagai suatu gagasan pokok atau ide dalam membuat suatu tulisan. Dalam karang mengarang, tema adalah pokok pikiran yang mendasari karangan yang akan disusun. Dalam tulis menulis, tema adalah pokok bahasa yang akan disusun menjadi tulisan.
Beberapa sumber mengatakan, pengertian tema dalam karang-mengarang dapat dilihat dari dua sudut, yaitu dari sudut karangan yang telah selesai dan dari proses penyusunan karangan itu sendiri. Dilihat dari sudut karangan yang telah selesai, tema adalah suatu amanat yang disampaikan oleh penulis melalui karangannya. Sedangkan dari segi proses penulisan, tema adalah suatu perumusan dari topik yang akan dijadikan landasan pembicaraan dan tujuan yang akan dicapai melalui topik tadi. Hasil perumusan tema bisa dinyatakan sebGi sebuah kalimat singkat, tetapi dapat pula mengambil bentuk berupa sebuah alinea, ikhtisar - ikhtisar, dan kadang-kadang ringkasan. Panjang tema tergantung dari berapa banyak hal yang akan disampaikan sebagai perincian dari tujuan utama. Perbandingan antara tema dengan karangan dapat disamakan dengan hubungan antara sebuah kalimat dan gagasan utama kalimat yang terdiri dari subjek dan predikat. Begitu juga kedudukan tema secara konkrit dapat dilihat dalama hubungan antara kalimat topik dan alinea. 

CIRI - CIRI TEMA YANG BAIK ADALAH :

a.   Tema menarik perhatian penulis.
Tema yang menarik perhatian penulis akan memungkinkan penulis berusaha terus- menerus mencari data untuk memecahkan masalah - masalah yang dihadapi, penulis akan didorong terus-menerus agar dapat menyelesaikan karya tulis itu sebaik-baiknya.
b.   Tema dikenal / diketahui dengan baik.
Maksudnya bahwa sekurang-kurangnya prinsip-prinsip ilmiah diketahui oleh penulis. Berdasarkan prinsip ilmiah yang diketahuinya, penulis akan berusaha sekuat tenaga mencari data melalui penelitian, observasi, wawancara, dan sebagainya sehingga pengetahuannya mengenai masalah itu bertambah dalam. Dalam keadaan demikian, disertai pengetahuan teknis ilmiah dan teori ilmiah yang dikuasainya sebagai latar belakang masalah tadi, maka ia sanggup menguraikan tema itu sebaik-baiknya.
c.   Bahan - bahannya dapat diperoleh.
Sebuh tema yang baik harus dapat dipikirkan apakah bahannya cukup tersedia di sekitar kita atau tidak. Bila cukup tersedia, hal ini memungkinkan penulis untuk dapat memperolehnya kemudian mempelajari dan menguasai sepenuhnya.
d.   Tema dibatasi ruang lingkupnya.
Tema yang terlampau umum dan luas yang mungkin belum cukup kemampuannya untuk menggarapnya akan lebih bijaksana kalau dibatasi ruang lingkupnya.

PENGERTIAN JUDUL

Judul adalah nama yang dipakai untuk buku, bab dalam buku, kepala berita, identitas atau cermin dari jiwa seluruh karya tulis yang bersifat menjelaskan diri dan kadang dapat menentukan wilayah (lokasi). Di dalam sebuah artikel, judul sering disebut sebagai kepala tulisan. Judul baiknya dibuat dengan ringkas, padat, dan menarik.

FUNGSI JUDUL

a. Merupakan identitas atau cermin dari jiwa seluruh tulisan.
b. Temanya menjelaskan diri dan menarik sehingga mengundang orang untuk membaca isinya.
c. Gambaran global tentang arah, maksud, tujuan, dan ruang lingkupnya.
d. Relevan dengan seluruh isi tulisan, maksud masalah, dan tujuannya.

SYARAT - SYARAT JUDUL YANG BAIK

Syarat - syarat judul yang baik adalah :
a. Harus relevan dengan tema cerita tersebut, atau ada keterkaitan dengan beberapa bagian penting dari tema tersebut.
b. Harus provokatif, yaitu harus menarik si pembaca dan menimbulkan keingintahuan pembaca terhadap isi  cerita tersebut.
c. Judul terdiri dari lima kata dan diusahakan tidak boleh lebih.
d. Judul tidak boleh mengambil bentuk kalimat atau frasa yang panjang, tetapi berbentuk kata yang singkat.
e. Judul harus mencerminkan topik atau tema, tidak boleh menyimpang.

JUDUL TERBAGI MENJADI DUA, YAITU :

a.    Judul Langsung : Berkaitan erat dengan bagian utama berita, hingga hubungannya dengan bagian utama terlihat jelas.
b.    Judul Tidak Langsung : Judul yang hubungannya tidak langsung dengan bagian utama berita, tapi tetap menjiwai seluruh isi karangan atau berita.

SUMBER

Tidak ada komentar:

Posting Komentar